Allah SWT memerintahkan kita untuk mau berpikir tentang penciptaan-Nya yang begitu menakjubkan, rumit, dan kompleks. Namun semua itu telah Allah SWT tundukan untuk kita. Ini sebagai tanda bahwa manusia memiliki kemampuan (dari Allah) untuk menundukan apa yang ada di langit dan di bumi.

Minggu, 10 Maret 2013

Lelah

Sistem imunitas dalam tubuh berfungsi memberikan kekebalan saat melawan penyakit.. Reaksi yg diberikan tentu saja berbeda-beda. Jika tidak ada reaksi maka lebih berbahaya, malah bisa menyebabkan kematian.

Begitu juga dengan setiap permasalahan yang melanda hidup. Setiap permasalahan yang muncul akan menimbulkan berbagai macam reaksi. Ada yang memilih pasrah, ada yang galau berkepanjangan, ada yang memutuskan untuk bergerak lebih maju.. Aku memilih alternatif terakhir. Kalau kamu kira aku akan mundur dan galau berkepanjangan, kamu salah.. Masalah yang kamu buat dan berikan padaku bertubi-tubi itu hanya akan membuatku semakin kuat, semakin keras, dan semakin teguh..

Mungkin kamu akan mendengarkan getaran suaraku yang tidak biasa..
Ya..tidak biasa karena aku sedang menahan tangisku.. Tangis yang tidak akan ku perdengarkan kepada siapa pun yang membuatku sakit dan terjatuh..

Mungkin aku terdengar kasar dan keras di setiap kalimat yang ku lontarkan kepadamu..
Aku memang tidak pintar dalam hal menyimpan perasaan..
Semua yang ku katakan,, bagian dari hatiku yang mulai mengeras..
Semakin keras aku mengatakan segala sakit ini, semakin mengeras pula hati ini..

Tapi tenanglah..
Aku tidak akan mudah rapuh dan menjadi hancur dengan semua permasalahan ini..
Karena ada banyak orang yang harus ku beri kebahagiaan di masa depan nanti..
Karena aku tlah berjanji menyerahkan sebagian besar kebahagiaanku untuk orang banyak, terutama keluargaku yang sangat berharga.

Aku berbeda??
Aku terlalu keras pada diriku??

Mungkin lingkungan kita berbeda sehingga kamu mempertanyakan semua tentangku..tentang hidupku..
Aku berasal dari orangtua yang memiliki masa lalu yang pahit dan miskin..
Bahkan untuk membayangkan perjalanan hidup mereka saja aku tak sanggup..
Aku dan saudara dididik dengan keras, hampir tidak ada perhatian..
Sebenarnya kamu jauh lebih beruntung daripadaku yang tumbuh dengan perhatian yang minim..
Aku hanya bisa memperhatikan perjuangan mereka tanpa menuntut banyak..
Dari kecil, aku dituntut untuk membentuk karakter sendiri tanpa bimbingan..
Bahkan dalam usiaku yang terbilang labil, aku harus terus belajar hidup ini sendiri..
Aku berusaha memahami walau kesepian sering melanda..
Karena hampir tidak pernah menuntut, aku hampir tidak pernah meminta..
Aku malah diajarkan sebaliknya..

Mungkin itu sekelumit dari hidupku yang tidak akan pernah diketahui orang lain yang hanya bisa melihat dari luarnya saja...termasuk dirimu..yang entah kapan bisa memahamiku dan mengikuti irama kehidupanku ini..

Aku butuh pendamping yang tangguh melebihi orangtuaku agar suatu saat nanti..dikala aku tiba di penghujung jalan, orang itu bisa memberikan kekuatan melebihi diriku untuk melompat melewati ruang hampa yang menghubungkanku dengan jalan selanjutnya.. Agar aku tidak terpaku begitu lama di penghujung jalan itu..

Dan..
Jujur..aku pernah mengharapkan orang itu adalah dirimu..

Coba renungkan,,aku selalu memotivasimu di saat aku terpuruk sekali pun.. Aku hampir tidak pernah meminta darimu.. Aku hanya ingin kamu berubah..berubah menjadi lebih baik dan kamu menolak?! Entahlah.. Mungkin ini yang disebut penolakan..kamu menolak untuk menjadi pribadi yang lebih baik untuk masa depanmu dan keluargamu.. Dan aku yang berusaha menjadi katalisatormu, gagal menunaikan pekerjaanku, bahkan aku merasa diabaikan dengan kelakuanmu selama ini sampai kamu mulai mencoba melakukan penghianatan itu..

Hati bukan untuk dihianati..tidak ada yang namanya "coba-coba" dalam masalah hati..
                                                                                                                    Semoga kamu mengerti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar